Reporter: yusuf/tretan.news
Selasa, 21 Juni 2022
![]() |
foto: hasil screnshot salah satu warga yang sedang mengamuk di Puskesmas Kedungdung (Mam/tretan.news) |
Sampang, tretan.news – Beredar sebuah video salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, sedang mengamuk di Puskesmas Kedungdung, Sampang.
Pasalnya kejadian tersebut bermula pada saat Abdul Hasib yang merupakan seorang guru tugas di miftahul hikmah di desa Batoporo Barat tersebut tewas tenggelam di dam (kolam kerukan) yang berada didesa Kedungdung, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang,
Korban dibawa ke puskesmas Kedungdung oleh masyarakat setempat untuk di evakuasi dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Senin (20/6/2022).namun karena terlalu lama di Puskemas akhirnya salah satu tokoh tersebut mengamuk.
Dalam video tersebut diketahui bernama K. Subaidi Masajid yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Hikmah Batoporo dimana guru tugas tersebut di tugaskan
K. Subaidi Masajid dalam video tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah dua (2) jam menunggu di Puskesmas Kedungdung, bahkan belum ada kejelasan korban untuk bisa di bawa pulang.
“Cuma karena salah alamat saja yang di tahan, meski diberikan alamat pondok tidak mau,” Ucapnya dalam video dengan nada tinggi.
Sementara Terpisah, Kepala Puskesmas Kedungdung dr. Hilmi saat dikonfirmasi melalu pesan WhatsAppnya menyampaikan bahwa kejadian tersebut hanyalah kesalah pahaman yang terjadi di antara pihak puskesmas dengan tokoh masyarakat tersebut.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah sesuai prosedur mas, bahkan Ambulance dan sopir sudah kami siapkan,” kata dokter Hilmi, Selasa (21/6/22).
“Insya Allah tidak sampai 2 jam seperti yang disebutkan, Sudah saya check cctv mas, Kecuali jenazah masih diruang UGD jam 10.10 jenazah sudah masuk Ambulance dan siap berangkat"
Tak hanya itu Hilmi juga menambahkan mengenai administrasi surat kematian meskipun masih dalam proses, pihaknya menyarankan untuk berangkat terlebih dahulu.
“Kami sudah memperbolehkan berangkat dulu namun pihak kepolisian masih meminta sopir suruh menunggu dulu, sehingga dia mengira kami yang menahannya, kan kesalah pahaman,” Tutupnya.
(yusuf/tretan.news).