Sampang, tretan.news - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember mengelar kegiatan sosialisasi pencegahan Stunting, dengan menyongsong tema "Pengaruh Pola Pikir (Mindset) para ibu muda di Kabupaten Sampang, Pola makan , kawin muda dan gisi keluarga terhadap Stunting," di wilayah Desa Dharma Tanjung , Kecamatan Camplong , Kabupaten Sampang , Madura , Jawa Timur , di Ruang Aula Kantor Balai Desa. Rabu 21 09 2022
Adapun yang hadir yaitu
- Pj Kades Dharma Tanjung H. Moh Tohir
- Sekdes H. Joni Hidayat
- Ketua Riset Penelitian Stunting Universitas Jember Dr. Asrumi M. Hum bersama 3 dosen dan 2 mahasiswa
- Perwakilan Dinas Kesehatan Sampang
- Tokoh Agama dan Kepala Dusun Desa Dharma Tanjung
Dalam sambutnya Pj Dharma Tanjung menyampaikan bahwa, sangat berterima kasih sudah menjadi perhatian penuh terhadap masyarakat kami.
"Saya sangat terima kasih kepada Universitas Jember dimana sebelum melaksanakan sosialisasi ini sudah turun dan meneliti masyarakat kami untuk dan turun mengecek langsung," tandanya
Sementara menurut Ketua Riset Penelitian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Dr. Asrumi M Hum juga menyampaikan, kasus Stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dan sudah menjadi permasalahan yang nasional dan global. Menurutnya dirinya telah melakukan riset di Kabupaten Sampang tepatnya di Desa Dharma Tanjung mendapati beberapa tanggapan dari masyarakat serta hasil akhir
"Penurunan stunting masih flukruatif dari
- Tahun 2016 sebanyak 38,38%,
- Tahun 2017 sebanyak 38,14%
- Tahun 2018 sebanyak 39,2%
- Tahun 2019 sebanyak 27,29%
Sementara untuk di Kabupaten Sampang sendiri dari Tahun 2018 sampai 2021 ada penurunan, penyebab Stunting itu sendiri ialah ada beberapa faktor dari pernikahan dini, tingkat pendidikan rendah, pekerjaan (pendapatan rendah), sanitasi atau air minum kurang layak dan kurangnya asi," ujarnya.
Dr Asrumi menambahkan, kami telah melakukan riset di Kabupaten Sampang khususnya di Desa Dhamar Tanjung, dimana kasus gisi buruk dan stunting di tinjau dari urutan anak di Kabupaten Sampang, Desa Dharma Tanjung dari 40 anak menemukan fakta diantaranya untuk
- Anak pertama 15 anak 37,15%
- Anak kedua 17 anak 42,5%
- Anak ketiga 6 anak 15%
- anak keempat 2 anak 5%
Kesimpulannya dari anak pertama dan kedua adalah 80%, sedangkan anak ketiga dan keempat 20%, maka anak pertama dan kedua terdapat 15% anak yang mengalami stunting mulai dari kandungan, lahir dan bulan kedua
"Saat kami melakukan riset dilihat dari pola makan kasus stunting di Desa Dharma Tanjung, ibu muda sering mengalah dalan hal makanan sehari-hari karena yang bekerja dan mencari uang adalah suami, menu makan untuk suami dan anak sering di dahulukan sedangkan istri makan seadanya, faktor lain ialah istri tidak dikasih uang belanja dan istri yang ditinggal suami,"
Menurut kasus stunting bisa diatasi dengan cara memberikan asupan gisi yang cukup diantaranya, apabila bayi berusia 6 bulan diberi asupan bubur berprotein hewani, untuk air asi amis dapat diatasi dengan meminum beras kencur atau kunyik," tambahnya
Reporter : mldn
Editor : umam