Notification

×

Iklan

Iklan 728x90

Indeks Berita

Tolak Kenaikan Harga BBM, PMII Pamekasan Gelar Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD.

Selasa, 06 September 2022 | 18.30 WIB Last Updated 2022-09-06T11:30:46Z
ratusan aktivis pamekasan saat melakukan aksi


PAMEKASAN, tretan.news - Ke sekian kalinya, gerakan penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali digelar di depan Gedung DPRD Pamekasan,  Selasa (6/9/2022) siang.


Namun, kali ini demonstran berangkat dari para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Sedangakan sebelumnya aksi penolakan kenaikan harga BBM juga dilakukan sejumlah massa, di antaranya dari massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan, BEM UNIRA Pamekasan, serta sejumlah komunitas pemuda lainnya. 


Pantauan dilokasi, massa yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Pamekasan, melakukan aksi jalan kaki dari pusat kota Pamekasan, yakni area Monumen Arek Lancor menuju Gedung DPRD setempat, tepatnya Jl Kabupaten 107 Pamekasan, Madura.


Dalam demonstrasi tersebut, terdapat sejumlah tuntutan yang disampaikan kepada wakil rakyat di DPRD Pamekasan diantaranya  mereka menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sebab, mereka menganggap, kebijakan tersebut membebani perekonomian masyarakat yang baru pulih dari pandemi covid-19. dan mendesak pemerintah untuk serius memberantas mafia BBM bersubsidi dengan ketentuan hukum yang berlaku, serta menerapkan subsidi yang tepat sasaran.


“Bangsa ini baru saja keluar dari pandemi covid 19 yang sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir, saat ini tengah dalam upaya pemulihan sektor ekonomi, tapi kenapa negara justru menaikkan harga BBM yang jelas-jelas akan memberikan dampak kepada masyarakat luas,” tegas  Moh Yasin  yang menjabat sebagai Ketua PC PMII Pamekasan  saat menyampaikan aspirasinya di depan kantor DPRD Pamekasan.


Dikatakannya, pihaknya menilai kenaikan harga BBM akan sangat berdampak pada sektor perekonomian masyarakat, salah satunya pada peningkatan harga barang dan jasa atau kebutuhan pokok lainnya. 


“Seperti kita ketahui bersama bahwa semua pelaku usaha biasanya akan menyesuaikan harga dengan kenaikan BBM, kebijakan menaikkan harga BBM juga akan berdampak pada inflasi, karena setiap kenaikan harga BBM sebesar 10 persen justru akan menambah pada nilai inflasi sebesar 1,2 persen. Dari itu kami secara tegas menolak kebijakan pemerintah dan menuntut agar harga BBM diturunkan, ” ungkapnya.


Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Umam saat menemui peserta aksi menyampaikan, pihaknya mengapresiasi aksi demonstrasi aktivis PMII tersebut, pihaknya juga memiliki persepsi yang sama yakni juga menolak adanya kenaikan harga BBM.


“Prinsipnya kita sama, yaitu sama-sama menolak kenaikan harga BBM ini, makanya saya sampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya kepada kami,”  jawabnya saat menemui massa demonstrasi di depan Gedung DPRD Pamekasan.


Pihaknya juga menyampaikan akan segera menyampaikan aspirasi para demonstran pada pemerintah pusat agar segera ditindak lanjuti.


(I AM)


×
Berita Terbaru Update